Siapa Hanum?

Salam!
Sama sekali tidak dapat dikatakan sebagai sebuah kesalahan, bahkan sebaliknya, akan sangat terpuji, jika sebelum melakukan apapun, termasuk membaca, kita menyemayamkan syukur dalam kalbu atas segala yang telah Allah anugerahkan. Alhamdulillah.
Salam sejahtera atas baginda Nabi, Muhammad SAW.

Siapa Hanum? Check this out..

Hanum Nasution
Aku, gadis bungsu dari tiga bersaudara yang dilahirkan dari rahim wanita Bugis yang berangsur-angsur menjadi orang Banjar sebab menetap bersama sang suami (ayahku, of course) yang berdarah Batak-Banjar. Opaku orang Bugis Makassar, masih keturunan Belanda, Tilaar. Omaku orang Gorontalo asli. Opungku orang Batak asli, merantau ke Banjarmasin. Nenekku Banjar asli, Barabai to Kurau City.

Hanum Nasution
Aku, menyukai interaksi meski agak susah adaptasi. Aku menyenangi kebersamaan, meski seringkali aku tidak dapat berperan banyak di sana. Aku juga terkadang suka menulis. Aku tidak (lagi) berani mengatakan aku suka menulis, karena yang kulihat dari mereka yang benar-benar suka menulis dan mencintai literasi benar-benar menunjukkan itu. Aku? Hmm.

Hanum Nasution
Aku, pertama kali mengenal huruf dan kata dari madrasatul ula: ibuku, kemudian memulai pendidikan yang lebih formal di Taman Kanak-kanak sederhana di timur kota Banjarmasin: TK Aisyiyah Bustanul Athfal XXIII yang siswanya saat itu bagai kelas Laskar Pelangi, berjumlah 10 orang.

Selanjutnya, pendidikan formalku benar-benar dimulai di SD Negeri Kebun Bunga 1, meski sebelum masuk di sana, Mama dan nenekku begitu ingin aku melanjutkan ke SD Muhammadiyah 9 yang tak bukan kepala sekolahnya waktu itu Bapak Ahsanul Fitri, M.Ag, suami dari guru TK kesayanganku, Ibu Emi. Aku menolak masuk di SD Muhammadiyah 9 karena persepsi yang berkembang di sebagian kalangan kanak-kanak seusiaku waktu itu adalah sekolah yang berbau agama itu susah.

Next, jelang lulus SD, lagi-lagi Mama ingin aku mondok, dan lagi-lagi aku menolak. Singkat cerita aku masuk ke SMP Negeri 7 Banjarmasin atas pilihanku sendiri, di sana aku mengikuti dan sangat loyal di satu kegiatan ekstrakulikuler: Pencak Silat. Beberapa kali mengikuti pertandingan (komite) dan sempat memiliki target untuk merasakan menjadi atlet nasional, dan harapan itu kutemui di penghujung tahun pertengahan tahun 2012, setelah itu aku berhenti.

Kemudian, aku melanjutkan bersekolah di salah satu SMA favorit di Banjarmasin, waktu itu R-SMA-BI Negeri 7. Setelah bertahun-tahun aku menghabiskan kertas dan tinta di bangku sekolah, baru di tempat itu (SMA) aku benar-benar diperkenalkan dengan diriku sendiri, jati diriku. Hingga saat ini, suka dan duka paling berkesan aku rasakan di masa-masa ini :)

Selanjutnya, dan masih berlanjut sampai saat ini, aku menempuh pendidikan di Universitas Lambung Mangkurat, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Ekonomi.

Aku juga sedang menjalani pendidikan non formal di Ma'had Al Mubarak Banjarmasin dengan program Tafaqquh Fid Diin sebagai program utama yang kuikuti.

Selepas SMA atau saat masa-masa kuliah, ada satu hal yang aku sesali terkait pendidikan: kenapa tidak mengikuti saran Mama dan Nenek untuk mondok. If I can turn back the time, aku ingin sekali mondok :'D barakallah mama, rahimakillah nene.

Aku masih, dan sebagian telah demisioner dan/atau inactive pada beberapa organisasi dan komunitas,
- SALAM (Supporting and Leading Actors of Muslim)
- Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Komisariat ULM Banjarmasin
- Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Kota Banjarmasin
- Komunitas The Kutu Buku
- Komunitas Inspiralova
- Forum Pemuda Peduli Lingkungan (FPPL) Banjarmasin Timur
- Nasyiatul Aisyiyah Cabang Banjarmasinn 9

Saat ini, aku menemui mimpi sederhana-ku sejak lama yakni mengajar mengaji/Al-Qur'an di Rumah Qur'an Fastabiqul Khairat Banjarbaru.


Mengenalku lebih jauh, silakan nilai sendiri:
Facebook  : Hanum Nasution
Twitter      : hanumnasn
Instagram : hanumnasn
Line          : hanumstion

_____________________________________