Rabu, 02 April 2014

Seorang Pria dengan Kepompong


Muncul celah kecil pada kepompong. Seorang pria duduk dan memperhatikan calon kupu-kupu itu berjuang keras selama berjam-jam untuk mendorong tubuhnya keluar melalui lubang kecil. Kemudian tampak usaha itu sia-sia dan tidak ada perkembangan yang berarti seolah usaha itu sudah mencapai titik dimana tidak bisa berkelanjutan. Maka pria itu memutuskan untuk membantu kupu-kupu itu. Ia mengambil gunting dan membuka kepompong itu. Hingga kupu-kupu itu keluar dengan sangat mudahnya.

Tapi ada yang terjadi?

Kupu-kupu itu memiliki tubuh yang tidak sempurna. Tubuhnya kecil dan tidak berkembang. Pria itu tetap memperhatikan dan berharap. Tak lama kemudian , sayap kupu-kupu itu terbuka membesar dan berkembang menjadi kuat untuk dapat mendukung badannya.

Semua yang diharapkan pria itu tidak terjadi! Kenyataan kupu-kupu itu justru menghabiskan seluruh hidupnya merayap dengan lemah dan sayap terlipat. Kupu-kupu itu tidak pernah bisa terbang. Apa yang telah seorang pria lakukan dengan segala kebaikan dan niat baiknya itu tidak pernah mengerti bahwa perjuangan untuk mengeluarkan badan kupu-kupu dari kepompong dengan cara mengeluarkan seluruh cairan dari badannya adalah proses yang dibutuhkan. Hingga sayapnya dapat berkembang dan siap untuk terbang sesudah keluar dari kepompong itu.

Seringkali perjuangan adalah sesuatu yang Anda butuhkan dalam hidup ini. Jika Tuhan mengijinkan, Anda dapat melewati hidup ini tanpa cobaan. Namun hal itu membuat Anda lemah. Tidak akan sekuat seperti apa yang Anda harapkan dan tidak akan pernah terbang seperti kupu-kupu. Karena itu. Anda seyogyanya lebih meminta kekuatan dari Tuhan di dalam menghadapsgala cobaan. Hanya dengan cobaan-cobaan yang dapat teratasi, Anda dapat menjadi lebih kuat.

"Great Teacher" oleh: Nia Rizky Sudarsono
Share: