Islamedia - Pada suatu hari malaikat maut datang ke rumah Nabi Sulaiman dengan wujud seorang manusia. Saat itu Nabi Sulaiman sedang berbincang dengan sahabatnya. Ketika malaikat maut ini datang, beliau langsung menatap lama dan tajam kepada salah seorang sahabatnya tadi dan kemudian malaikat maut pun keluar lagi.
Sahabat Nabi Sulaiman bertanya dengan nada ketakutan kepada Nabi Sulaiman, “Wahai Nabiyullah, siapakah laki-laki itu?”
“Sesungguhnya
dia adalah malaikat maut.” Jawab Nabi Sulaiman
“Wahai
Nabiyullah, aku melihat dia memandangku lama kepadaku dan aku takut dia akan
mencabut nyawaku, selamatkan aku darinya.”
Nabi Sulaiman pun berkata,"Bagaimana cara aku menyelamatkan kamu darinya?"
"Saya mohon Tuan memerintahkan angin agar
membawaku ke negeri India. Mudah-mudahan dia kehilangan jejak dan tidak bisa
menemukan keberadaanku di sana."
Maka Nabi
Sulaiman pun memerintahkan angin supaya membawa sang sahabat ke negeri India
pada saat itu juga. Sesampainya di negeri India, malaikat maut mencabut nyawanya.
Setelah itu malaikat maut kembali lagi kepada Nabi Sulaiman dan Nabi Sulaiman
bertanya kepadanya, "Apa sebab kau
memandang lama kepada laik-laki itu?"
Malaikat
maut berkata, "Aku merasa heran
karena sesungguhnya aku di perintahkan untuk mencabut ruhnya di negeri India,
sedangkan dia berada sangat jauh dari India.
Dan ternyata dia dibawa oleh angin hingga sampai di sana bertepatan dengan
waktu ajalnya tiba sebagaimana yang telah Alloh tentukan. Hingga aku pun bisa
mencabut ruhnya di sana tepat waktu."
***
Sadar
atau tidak, seluruh perjalanan hidup di dunia ini adalah sebuah garis yang
tengah kita guratkan menuju ajal tiba. Waktu tersebut takkan berkurang satu
detik ataupun bertambah satu menit. Semua sudah sesuai ketentuan-Nya, bahkan
jauh sebelum mata kita melihat indah dunia.
Seberapa
keras usaha kita untuk menghindari dari ajal, maka saat itu justru semakin
mendekat. Hanya saja setiap manusia mempunyai cara yang berbeda dalam menghadapinya.
Karena ia adalah buah dari segala yang pernah kita perbuat di dunia.
Maka, mempersiapkan kematian
adalah tentang azzam kebaikan hari
ini. Lakukan ia dengan cara paling istimewa, siapa tahu esok adalah perjalanan
kita untuk menjemputnya.
Sumber: http://www.islamedia.web.id/2014/04/menjemput-kematian.html