Bermula ketika kau duduk tepat di belakangku
Wajah sinis itu masih kuingat
Yang sedikit gelap sebab terbakar matahari
Atau memang warna kulitmu demikian adanya
Yang dihiasi dua mata ala asia timur
Bibir ala afrika
Serta hidung ala indonesia
Tapi tetap terlihat manis
Wajah sinis yang tak berani mataku menatapnya
Hingga pada hari ketika kita saling memberanikan diri menyapa
Tanpa aku tahu
Wajahku juga terlihat sinis bagimu waktu itu
Kita sama
Sama-sama (terlihat) sinis
Sama-sama enggan mempertemukan mata kita
Kemudian sama-sama menyapa
Dengan sedikit berani dan banyak canggungnya
Tetapi itu bukan masalah bagi kita
Hingga kita menjadi dekat
Hingga canggung itu sirna
Menjelma menjadi keakraban yang sangat menyenangkan
Lalu kita tertawa bersama
Aku tahu kau
Kamu mengerti tentangku
Kita sahabat
Sampai ketika waktu mulai bertindak
Bekerjasama dengan jarak
Kita menjadi sangat jauh
Aku merindukanmu
Kau bilang kangen padaku
Tapi tak banyak yang bisa kita lakukan
Hingga kita tak lagi sama
Hingga pada beberapa sisi yang dulu senada, mulai berbeda
Ada apa?
Aku katakan aku rindu
Kau bilang kangen padaku
Tetapi tak banyak yang bisa kita lakukan
Duhai benarkah apa yang dikatakannya
Bahwa telah tiba satu masa
Dimana saatnya kita mengakhiri semua
Semua kenangan indah yang pernah ada
Yang kita buat bersama
Sengaja, maupun tidak sengaja
Duhai benarkah kita takkan lagi berjalan beriringan
Meniti setiap tapak jejak kehidupan
Wahai akankah kita kembali bersama
Bisakah lagi kita ulangi tawa yang dulu ada
Sahabat,
Jika benar inilah saatnya
Jika ini yang mereka katakan tentang masa
Jika semua itu benar adanya
Sahabat, aku sadar aku tak berhak berontak
Aku paham bahwa ada banyak cabang setapak
Aku lewat sini
Kau lewat sana
Satu waktu kau lewat sini
Tapi aku melangkah lewat sana
Sulit buat kita bertemu dan berjalan bersama
Memang sulit bukanlah berarti tak mungkin
Tapi untuk hal yang aku tak tahu kejelasan ujungnya
Aku memilih untuk menunggu
Menunggu sambil terus melangkah
Tanpa memaksa meski sebenarnya aku ingin
Semoga suatu saat aku menemukanmu di ujung jalan
Atau jika aku berjalan lebih dulu
Dan tiba di ujung jalan lebih dulu
Semoga aku bisa menunggumu
Semoga kita kembali bertemu
Di surga.
Wajah sinis itu masih kuingat
Yang sedikit gelap sebab terbakar matahari
Atau memang warna kulitmu demikian adanya
Yang dihiasi dua mata ala asia timur
Bibir ala afrika
Serta hidung ala indonesia
Tapi tetap terlihat manis
Wajah sinis yang tak berani mataku menatapnya
Hingga pada hari ketika kita saling memberanikan diri menyapa
Tanpa aku tahu
Wajahku juga terlihat sinis bagimu waktu itu
Kita sama
Sama-sama (terlihat) sinis
Sama-sama enggan mempertemukan mata kita
Kemudian sama-sama menyapa
Dengan sedikit berani dan banyak canggungnya
Tetapi itu bukan masalah bagi kita
Hingga kita menjadi dekat
Hingga canggung itu sirna
Menjelma menjadi keakraban yang sangat menyenangkan
Lalu kita tertawa bersama
Aku tahu kau
Kamu mengerti tentangku
Kita sahabat
Sampai ketika waktu mulai bertindak
Bekerjasama dengan jarak
Kita menjadi sangat jauh
Aku merindukanmu
Kau bilang kangen padaku
Tapi tak banyak yang bisa kita lakukan
Hingga kita tak lagi sama
Hingga pada beberapa sisi yang dulu senada, mulai berbeda
Ada apa?
Aku katakan aku rindu
Kau bilang kangen padaku
Tetapi tak banyak yang bisa kita lakukan
Duhai benarkah apa yang dikatakannya
Bahwa telah tiba satu masa
Dimana saatnya kita mengakhiri semua
Semua kenangan indah yang pernah ada
Yang kita buat bersama
Sengaja, maupun tidak sengaja
Duhai benarkah kita takkan lagi berjalan beriringan
Meniti setiap tapak jejak kehidupan
Wahai akankah kita kembali bersama
Bisakah lagi kita ulangi tawa yang dulu ada
Sahabat,
Jika benar inilah saatnya
Jika ini yang mereka katakan tentang masa
Jika semua itu benar adanya
Sahabat, aku sadar aku tak berhak berontak
Aku paham bahwa ada banyak cabang setapak
Aku lewat sini
Kau lewat sana
Satu waktu kau lewat sini
Tapi aku melangkah lewat sana
Sulit buat kita bertemu dan berjalan bersama
Memang sulit bukanlah berarti tak mungkin
Tapi untuk hal yang aku tak tahu kejelasan ujungnya
Aku memilih untuk menunggu
Menunggu sambil terus melangkah
Tanpa memaksa meski sebenarnya aku ingin
Semoga suatu saat aku menemukanmu di ujung jalan
Atau jika aku berjalan lebih dulu
Dan tiba di ujung jalan lebih dulu
Semoga aku bisa menunggumu
Semoga kita kembali bertemu
Di surga.