Menjadi
aktivis adalah tidak hanya mngubah status dan kegiatan dalam keseharianmu,
tetapi lebih dari itu.
Sebagaimana
yang biasanya kau gaungkan,
bahwa dirimu begitu menikmati kebersamaan dengan
kawan-kawan seperjuangan.
Rindu jika dalam kurun waktu tertentu tak kunjung ada
temu.
Gelisah jika satu sama lain berkonflik tersebab ada yang salah.
Di sanalah
terdapat konsekuensinya.
Bahwa dirimu
kini tidak lagi berjalan sendiri.
Bahwa yang terlekat padamu bukan lagi hanya
tentang dirimu.
Ada nama
baru yang terpatri di pundakmu,
bersamaan dengan masuknya engkau dalam
organisasi, komunitas, yayasan, atau apapun itu.
Setiap kata,
langkah, dan gerakmu akan memberikan ‘kontribusi’,
secara langsung maupun tidak
langsung,
kepada perkumpulan yang engkau berada di dalamnya.
Positif maupun
negatif.
Sudah
siapkah dirimu, dengan segala konsekuensi itu?