Senin, 16 Maret 2020

Berdamailah dengan Dirimu

Aku paham betapa masa lalu faktanya begitu kelam. Aku paham betapa luka menekanmu dalam. Aku paham, bagaimana sakitnya menahan semua yang terjadi dengan perasaan yang remuk redam, dengan hati yang penuh lebam.

Aku tahu betapa kamu lelah. Aku tahu, di balik setiap langkah, ada sesal dalam hati yang terus membuatmu merasa semakin payah. Tapi, janganlah dulu patah, jangan menyerah. Jangan biarkan kakimu menghentikan langkah.

Ada aku,
Ada banyak sekali orang yang peduli denganmu,
Menyayangimu, mengharapkan yang terbaik untukmu, melangitkan do'a-do'a berjudul namamu.

Bagaimanapun masa lalu sedemikian rupa menyiksamu, meruntuhkan mimpi-mimpimu, tapi kau selalu bisa tidur kembali, beristirahat dari mimpi dan kejadian buruk malam tadi dan memulai mimpi yang baru lagi.

Bagaimanapun luka sedemikian rupa meneteskan darahmu, tapi kau masih bisa membalut dan mengobatinya kembali, merawatnya dengan sabar, tegar, dan teguh hingga akhirnya ia sembuh.

Bagaimanapun semua penyesalan mendorongmu untuk berhenti dan terus menerus merutuki diri, kau selalu punya pilihan untuk bangkit kembali, memohon maaf atas kesalahanmu dan memaafkan dirimu sendiri.

Kamu sudah bukan kamu yang dulu,
Kami juga bukan kami yang dulu,
Kita berbeda, kita telah melalui semuanya, kita bisa belajar darinya.
Kita bisa memeluk semua sakit itu, menerimanya sebagai bagian dari proses pembelajaran, mengusahakan yang terbaik untuk perbaikan ke depan.

Jika Tuhan Sang Maha Segalanya begitu dermawan untuk memaafkan, siapa kita untuk terus-menerus mengingat kesalahan hingga lupa bagaimana caranya berjalan, bagaimana agar tidak stagnan dan tak ada perkembangan.

Maafkan,
Beramailah dengan dirimu..
Share: